Jadi PNS?!! Wakkakaka
walaupun ayah saya pensiunan PNS, tidak pernah saya membayangkan untuk
mengikuti jejak beliau. Latar belakang saya Sarjana Hukum dari Universitas
Pancasila masuk tahun 2004 lulus 2011. Lama banget lulusnya? Hampir 7 tahun?
Hahahah iya, kuliah normal 4 tahun 3 tahun urus skripsi ga jelas, gagal 4 kali,
kebentur sana-sini, jadi 3 tahun ga masuk kelas (dah habis mata kuliah). Cuma
urus skripsi, buat sambilan waktu ikut organisasi ekstra kampus Himpunan
Mahasiswa Islam alias HMI. Ya lumayan deritanya jadi TUA di kampus. “Kok gak
lulus-lulus bang?” Lah lu masih aj urus skripsi, perasaan dulu lu yang bantuin
gw bikin skripsi.” LOL
Okelah sambil
berorganisasi, saya selesaikan skripsi dan Alhamdulillah ga lama, sidang dan
lulus. Setelah lulus, biasalah lamar pekerjaan sana-sini, ia pos, via email,
tes dan wawancara. Niat jadi Lawyer atau Legal di perusahaan gak kesampaian.
Akhirnya lari ke perbankan. Yup, Oktober 2011 (setelah mengganggur 6 bulan)
saya diterima jadi staff di salah satu BUMN perbankan (bukan jalur ODP). 3
tahun saya jalani suka dukanya di bagian kredit modal kerja, layanin debitur,
layanin atasan, nagih debitur yang gagal bayar,dll. Sukanya Cuma pas gajian
atau terima bonus tahunan, hahahahah.
Bulan Februari 2014 saya
menikah dengan istri asli Solo, Jawa Tengah. Rencana awal daripada saya bonyong
istri ke Jakarta, mending saya minta mutasi ke Solo. Tapi apa daya, nasib
menentukan lain. Permintaan mutasi saya tidak ditindaklanjuti dengan berbagai
alasan.
Berhubung saya juga
jenuh dengan kehidupan di perbankan, sampai sekitar Juli 2014 di kantor heboh
(khususnya staff-staf junior macam saya) dengan dibukanya lowongan penerimaan
CPNS berbagai Kementerian dan Lembaga. Yah buat iseng-iseng saya pun ikut
mencoba, iseng-iseng berhadiahlah.
Ketentuan penerimaan
CPNS TA 2014, 1 orang hanya bisa melamar 1 instansi saja dan bisa memilih
maksimal 3 formasi di instansi tersebut. Maka dari itu saya membaca
satu-persatu terutama instansi yang berkaitan dengan bidang hukum.
Instansi pertama yang
saya cek Kejaksaan RI, sayang untuk formasi Jaksa ada syarat “belum menikah”,
alhasil saya skip saja. Next, Mahkamah Agung. Awalnya saya mau memilih formasi
Analisis Pelaporan karena syaratnya harus Sarjana Hukum jumlah
formasi 45, dan penempatan hanya di pulau Jawa. Tapi setelah berkonsultasi,
akhirnya saya ambil formasi Auditor Pertama, jumlah formasi hanya 9 dan untuk
semua jurusan.
Awalnya saya berpikir
“yah kalo gagal di formasi Auditor (pilihan pertama), kan bisa dilempar ke
Formasi Analis Pelaporan Pengadilan Umum/Negeri (pilihan kedua) atau ke Formasi
Analis Pelaporan Pengadilan Agama (pilihan ketiga).
Akhirnya saya daftar di nomor pendaftaran dari panselnas.menpan.go.id atau
sscn.bkn.go.id dengan ketentuan formasi tadi dan mendapat nomor
pendaftaran. Kemudian mengupload data
pendaftaran (foto, ktp, ijazah dan transkrip) pada website
cpnsonline.mahkamahagung.go.id. Setelah itu saya mengirimkan berkas lamaran kepada Panitia Seleksi Penerimaan CPNS
Mahkamah Agung RI Tahun Anggaran 2014 melalui POS dengan PO BOX 2999 JKP 10029
paling lambat tanggal 10 September 2014 Cap Pos .
No comments:
Post a Comment