Monday, February 15, 2016

PERJALANAN MENJADI CPNS MAHKAMAH AGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 (1)

Jadi PNS?!! Wakkakaka walaupun ayah saya pensiunan PNS, tidak pernah saya membayangkan untuk mengikuti jejak beliau. Latar belakang saya Sarjana Hukum dari Universitas Pancasila masuk tahun 2004 lulus 2011. Lama banget lulusnya? Hampir 7 tahun? Hahahah iya, kuliah normal 4 tahun 3 tahun urus skripsi ga jelas, gagal 4 kali, kebentur sana-sini, jadi 3 tahun ga masuk kelas (dah habis mata kuliah). Cuma urus skripsi, buat sambilan waktu ikut organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam alias HMI. Ya lumayan deritanya jadi TUA di kampus. “Kok gak lulus-lulus bang?” Lah lu masih aj urus skripsi, perasaan dulu lu yang bantuin gw bikin skripsi.” LOL

Okelah sambil berorganisasi, saya selesaikan skripsi dan Alhamdulillah ga lama, sidang dan lulus. Setelah lulus, biasalah lamar pekerjaan sana-sini, ia pos, via email, tes dan wawancara. Niat jadi Lawyer atau Legal di perusahaan gak kesampaian. Akhirnya lari ke perbankan. Yup, Oktober 2011 (setelah mengganggur 6 bulan) saya diterima jadi staff di salah satu BUMN perbankan (bukan jalur ODP). 3 tahun saya jalani suka dukanya di bagian kredit modal kerja, layanin debitur, layanin atasan, nagih debitur yang gagal bayar,dll. Sukanya Cuma pas gajian atau terima bonus tahunan, hahahahah.

Bulan Februari 2014 saya menikah dengan istri asli Solo, Jawa Tengah. Rencana awal daripada saya bonyong istri ke Jakarta, mending saya minta mutasi ke Solo. Tapi apa daya, nasib menentukan lain. Permintaan mutasi saya tidak ditindaklanjuti dengan berbagai alasan.

Berhubung saya juga jenuh dengan kehidupan di perbankan, sampai sekitar Juli 2014 di kantor heboh (khususnya staff-staf junior macam saya) dengan dibukanya lowongan penerimaan CPNS berbagai Kementerian dan Lembaga. Yah buat iseng-iseng saya pun ikut mencoba, iseng-iseng berhadiahlah.
Ketentuan penerimaan CPNS TA 2014, 1 orang hanya bisa melamar 1 instansi saja dan bisa memilih maksimal 3 formasi di instansi tersebut. Maka dari itu saya membaca satu-persatu terutama instansi yang berkaitan dengan bidang hukum.

Instansi pertama yang saya cek Kejaksaan RI, sayang untuk formasi Jaksa ada syarat “belum menikah”, alhasil saya skip saja. Next, Mahkamah Agung. Awalnya saya mau memilih formasi Analisis Pelaporan karena syaratnya harus Sarjana Hukum  jumlah formasi 45, dan penempatan hanya di pulau Jawa. Tapi setelah berkonsultasi, akhirnya saya ambil formasi Auditor Pertama, jumlah formasi hanya 9 dan untuk semua jurusan. 

Awalnya saya berpikir “yah kalo gagal di formasi Auditor (pilihan pertama), kan bisa dilempar ke Formasi Analis Pelaporan Pengadilan Umum/Negeri (pilihan kedua) atau ke Formasi Analis Pelaporan Pengadilan Agama (pilihan ketiga).

Akhirnya saya daftar di nomor pendaftaran dari panselnas.menpan.go.id atau sscn.bkn.go.id  dengan ketentuan formasi tadi dan mendapat nomor pendaftaran. Kemudian mengupload data pendaftaran (foto, ktp, ijazah dan transkrip) pada website cpnsonline.mahkamahagung.go.id. Setelah itu saya mengirimkan  berkas lamaran kepada Panitia Seleksi Penerimaan CPNS Mahkamah Agung RI Tahun Anggaran 2014 melalui POS dengan PO BOX 2999 JKP 10029 paling lambat tanggal 10 September 2014 Cap Pos .